Kuliah Bersama HI UNU Kaltim & HI UNMUL “ Menciptakan Budaya Perdamaian”
Press Release by : Maulida Noor Ashfiya (Mahasiswa HI UNU Kaltim)
Editor : Annisa Kirana
Pada hari Rabu, 31 Mei 2023. Bertempatan di Gedung Integrated Laboratorium Universitas Mulawarman, telah dilaksanakan kuliah bersama yang bertemakan "Menciptakan Budaya Perdamaian". Kegiatan ini, dilaksanakan atas dasar adanya kerjasama (MoU) antara Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Mulawarman dan Fakultas Ilmu Sosial dan Kependidikan Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur di bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi. Acara kuliah bersama ini dihadiri oleh Dosen dan Mahasiswa dari Universitas Mulawarman dan Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur. Adapun pembicara pada acara ini adalah Ibu Aisyah, S.IP.,MA. selaku Dosen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Mulawarman dan Ibu Sari Mulyani, S.Sos.,MA. selaku Dosen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Kependidikan Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Timur. Ibu Aisyah, S.IP.,MA. selaku narasumber memaparkan tentang pentingnya pemahaman nilai Agama secara holistik untuk dapat menciptakan perdamaian di level nasional maupun global. Lebih dari itu, Ibu Aisyah, S.IP.,MA. menguatkan kembali bahwa Agama justru dapat menjadi fondasi dasar bagi umat manusia untuk mencapai perdamaian dengan mencari common denominator bukan mempertajam perbedaaan . Pembicara kedua adalah Ibu Sari Mulyani, S.Sos., MA. selaku dosen Hubungan Internasional Universitas Nahdlatul Ulama, yang memaparkan materi tentang civil society sebagai bagian dari agen toleransi. Ibu Sari Mulyani, S.Sos., MA. menjabarkan bagaimana civil society sebagai agen toleransi di Indonesia memiliki fungsi advokasi sekaligus dapat memfasilitasi dialog antar kelompok. Adapun moderator pada acara ini adalah Ibu Frisca Alexandra, S.IP.,MA. yang merupakan dosen Hubungan Internasional Universitas Mulawarman. Ibu Frisca Alexandra.,M.A menyimpulkan bahwa terdapat peragam pendekatan dalam rangka menciptakan perdamaian global dan dua diantaranya adalah : menguatkan peran civil scociety dan mencari common denominator dari fondasi Agama.
