Samarinda (23/07/2021) - Nurul Fatimah Khasbullah diundang oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo RI) untuk menjadi salah satu narasumber pada Webinar “Jaga dan Lindungi Diri dengan Literasi Digital Gerakan Nasional Literasi Digitall“.
Adapun kegiatan ini merupakan gerakan nasional Literasi Digital 2021 yang diselenggarakan oleh Kominfo RI bekerjasama dengan Siberkreasi dan Facebook dalam kecakapan (digital skills), budaya (digital culture), etika (digital ethics), dan keamanan menggunakan media digital (digital safety). Webinar tersebut diselenggarakan secara daring pada hari Jumat selama 3 jam dan Nurul mengangkat isu bagaimana menyikapi dan memahami sexual harassment di dunia digital.
Dalam pemaparan materi, Nurul menyampaikan bahwa penggunaan teknologi informasi telah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan. Namun penggunaannya tidak hanya memberikan dampak positif, namun juga negatif. Populernya penggunaan media sosial telah menghadirkan bentuk-bentuk baru kekerasan berdasarkan gender dan terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data dari Komnas Perempuan pada tahun 2020 terdapat 510 laporan kasus kekerasan terhadap perempuan di dunia maya atau yang biasa disebut sebagai Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO). Selain itu, KBGO juga memiliki pola kasus yang semakin rumit dibandingkan Kekerasan berbasis gender di dunia nyata.
Terdapat 8 bentuk KBGO yang dikelompokan berdasarkan laporan dari Komnas Perempuan yang dapat memberikan dampak fisik, psikologis, sosial, ekonomi, hingga fungsional. Walaupun KBGO bisa terjadi pada siapa saja, namun berdasarkan laporan, perempuan yang seringkali menjadi korban. Sehingga menurut Nurul penting untuk mengetahui bagaimana beretika di ruang digital agar tidak menghambat partisipasi perempuan dalam berbagai bidang di ruang siber.
Selain menguatkan instrument hukum sebagai langkah preventif dan perlindungan, salah satu upaya utama yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kesadaran atas data privasi. Dalam buku J. Bruce Daley, di dunia modern saat ini, data adalah kekayaan yang perlu dijaga. Dalam Webinar ini, Nurul menyampaikan langkah-langkah apa saja yang dapat dilakukakn untuk menjaga data privasi.
Selain itu, Nurul juga mengingatkan bahwa menjadi peran seluruh pihak untuk menciptakan ruang aman bagi perempuan melalui etika digital yang baik. Hal tersebut merupakan salah satu upaya dalam menciptakan kesetaraan gender yang merupakan Tujuan ke-5 Pembangunan Berkelanjutan.